bitter.io - Free bitcoin, bitcoin advertising, ptc BTCClicks.com Banner

15 Destinasi Wisata Pilihan Di Aceh

Dari sekian banyak destinasi wisata di Aceh, kami pilihkan 14 destinasi wisata yang wajib anda kunjungi jika berada Aceh.

1. Masjid Baiturrahman


Pernahkah anda mendengar cerita tentang masjid ini?, ya masjid ini merupakan bangunan masjid yang kokoh dan tetap tegak berdiri meskipun tsunami menerjang. Tidak hanya itu saja, orang yang berlindung di atas masjid ini pun banyak yang selamat dari terjangan tsunami. Oleh sebab itulah masjid ini merupakan masjid yang bersejarah bagi kota Aceh.
Masjid Raya Baiturrahman merupakan masjid yang dibangun oleh Sultan Aceh kala itu yaitu Sultan Iskandar Muda. Pembangunan masjid dimulai pada tahun 1612. Masjid itu pun kini dijadikan sebagai ikonnya wisata kota Aceh.
Tempat wisata ini cocok bagi anda yang menginginkan wisata religi. Dengan mengunjungi masjid ini anda akan tahu betapa agungnya kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Dengan mengunjungi masjid ini anda jadi terngiang dengan tsunami Aceh sehingga anda bisa mengambil hikmah dari kejadian tersebut.
Masjid ini terdiri dari bangunan utama yang ditanda dengan warna putih dan kubah yang berwarna hitam. Bangunan utama masjid itu akan dikelilingi oleh tujuh menara yang juga memiliki kubah hitam di atasnya. Adanya kolam besar disertai dengan pancuran air di depan masjid bisa menambahkan kesan akan kemegahan dari masjid ini.
2. Pantai Iboih
Tidak dipungkiri bahwa kota dengan julukan serambi Mekah tersebut memiliki banyak sekali lokasi pantai yang indah dan menakjubkan. Salah satu pantai yang bisa anda kunjungi ketika berada di Aceh adalah Pantai Iboih. Pantai Iboih adalah pantai terindah yang ada di Aceh.
Daya tarik dari pantai ini adalah pasir putihnya yang bagus dan warna air pantainya yang jernih. Warna pantai di sini berwarna hijau toska atau berwarna biru cerah. Suasana yang tenang dan damai cocok menjadikan lokasi ini sebagai tempat wisata untuk bulan madu.
Bagi pasangan yang baru menikah, menikmati suasana yang tenang dan damai di pantai ini akan membuat dunia hanya seperti milik berdua. Setiap pagi bagi pasangan yang baru menikah bisa menghirup udara pagi di pinggir pantai ini, tidak hanya itu saja bermain air di pantai pun menjadi hal yang menarik untuk dilakukan.
Untuk yang hobi melakukan olahraga air seperti snorkeling, diving dan lain sebagainya bisa datang ke pantai ini. Hal itu dikarenakan pantai ini memiliki keindahan bawah laut. Tanpa diving pun anda sudah bisa melihat kecantikan alam bawah laut dari pantai ini. Namun bagi yang ingin diving atau snorkeling bisa juga melakukannya di sini, di bawah laut akan ada berbagai macam spesies biota laut dan ikan yang hidup diantara terumbu karang. Anda pun akan betah berlama-lama memandangi keindahan bawah laut pantai ini.
3. Museum Tsunami
Bagi anda yang ingin mengetahui seperti apa tsunami kala itu di Aceh bisa mengunjungi Museum Tsunami. Museum ini dibangun untuk selalu mengingat peristiwa yang memilukan tersebut. Tsunami yang terjadi pada tahun 2004 menimbulkan kedukaan bagi Indonesia. Banyak orang menjadi korban saat tsunami ini terjadi. Duka yang mendalam dirasakan bagi warga Aceh yang kehilangan anggota keluarganya.
Untuk melakukan penghormatan dan mengenang korban maupun peristiwa tersebut pemerintah Aceh membangun Museum Tsunami. Letak Museum Tsunami ini ada di Jalan Sultan Iskandar muda dan didirikan pada tahun 2009. Berikut ini adalah beberapa ruangan yang akan dilalui ketika berada di Museum Tsunami Aceh:
  • Lorong tsunami. Saat memasuki museum ini anda akan melewati lorong yang disertai dengan suara gemuruh air dan kucuran air yang mengingatkan tentang datangnya tsunami kala itu. Cahaya di lorong museum tsunami remang dan juga gelap, lorong itu juga sembab. Lorong itu disebut dengan space of fear yang menggambarkan ketakutan dari masyarakat Aceh ketika tsunami datang.
  • Ruang kenangan. Setelah melewati lorong, wisatawan akan menuju ruang kenangan. Ruangan ini terdapat 26 monitor yang menjadi lambang bahwa kejadian tsunami itu terjadi pada tanggal 26 Desember 2004. Setiap monitor akan menampilkan foto dan gambar orang yang menjadi korban dari tsunami. Tampilan dan gambar tersebut akan disajikan di dalam monitor dalam bentuk slide.
  • Sumur doa. Setelah ruang kenangan dilalui, pengunjung akan menemukan ruang sumur doa. Ruangan ini memiliki bentuk silinder dan cahayanya remang. Tinggi dari ruangan itu 30 meter dan ada 2 ribu lebih nama yang menjadi korban dari bencana tsunami. Nama itu tertulis dan tertera dalam setiap dinding sumur doa tersebut. Filosofi dari ruang ini adalah kuburan masal yang ada setelah tsunami. Pengunjung yang masuk ke ruangan ini dianjurkan untuk berdoa sesuai dengan agama yang dianutnya.
  • Lorong cerobong. Lorong cerobong adalah ruangan yang akan dilalui pengunjung setelah sumur doa. Lorong ini di desain dengan lantai yang berkelok-kelok dan lantai yang tidak rata. Arti dari desain ini adalah menggambarkan ketakutan, kebingungan dan keputus asaan yang dialami oleh masyarakat Aceh setelah tsunami melanda. Masyarakat banyak yang bingung dengan arah yang akan diambilnya, kebingungan ketika mencari beberapa sanak saudara yang hilang, kebingungan karena kehilangan berbagai macam harta benda yang dimilikinya. Ruangan ini juga didominasi oleh lorong gelap yang nantinya akan membawa pengunjung menuju ke cahaya alami yang memiliki filosofi berupa harapan dalam kehidupannya.
  • Jembatan harapan. Jembatan harapan adalah ruang terakhir dari Musem Tsunami ini. Lorong cerobong yang dilalui oleh wisatawan itu nantinya akan membawa pengunjung menuju ke jembatan harapan. Di jembatan harapan ini pengunjung bisa melihat tegaknya 54 bendera dari 54 negara yang ikut bersosialisasi dalam membantu masyarakat Aceh yang terkena tsunami. Di beberapa bendera yang ada di sana bertuliskan dengan kata “Damai” dimana ditulis berdasarkan dengan bahasa negara masing-masing. Kata damai itu merupakan refleksi dari perdamaian dari Aceh dari berbagai macam peperangan dan konflik yang terjadi sebelum tsunami menerjang. Adanya bencana gempa dan juga tsunami yang terjadi di Aceh dunia bisa melihat secara langsung bagaimana kondisi Aceh saat itu dan negara itu membantu mewujudkan perdamaian yang ada di Aceh. Mereka juga turut serta dalam membangun kembali kota Aceh setelah bencana tsunami terjadi.
4. Danau Laut Tawar

Lokasi tempat wisata di Aceh lainnya yang bisa anda kunjungi adalah Danau Laut Tawar yang ada di Aceh.  Letak danau ini tepatnya ada di Dataran Tinggi Gayo kabupaten Aceh Tengah. Sebelah barat dari pantai ini adalah kota Takengon, kota Takengon merupakan ibukota dari Aceh Tengah.
Di tempat wisata ini wisatawan bisa melihat suku yang mendiami dari Dataran Tinggi Gayo. Suku yang mendiami lokasi tersebut adalah Suku Gayo.
Luas dari danau laut tawar ini adalah 5.472 hektar dan panjangnya mencapai hingga 3.219 km. Danau ini memiliki air tawar sama dengan danau lain yang ada di Indonesia.
Wisatawan bisa melihat danau ini dari Dataran Tinggi Gayo, dari dataran tinggi itu bisa terlihat betapa luasnya danau tersebut. Dengan pemandangan yang cukup indah, dirasa pengunjung tidak akan kecewa untuk menikmati pemandangan di sekeliling danau bila di lihat dari ketinggian yang cukup menakjubkan.
5. Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan
Nama taman ini diambil oleh bangsawan seorang wanita keturunan Kesultanan Aceh dan dikenal sebagai pejuang yang berani melawan Belanda. Tahura Pocut Meurah Intan dicatat secara administratif di kedua kabupaten yang ada di Aceh yaitu Kabupaten Aceh Besar dan juga Kabupaten Pidie.
Untuk sampai ke tempat wisata ini jaraknya adalah 70 kilometer dari kota Banda Aceh. Taman Hutan Raya ini memiliki luas sekitar 6300 ha dan didalamnya ada berbagai macam kekayaan alam berupa flora maupun fauna yang ada di dalamnya.
Flora yang banyak ditemukan di tempat wisata ini adalah akasia dan pohon pinus. Tidak hanya itu saja di sini anda juga akan menemukan hutan-hutan muda beserta dengan padang alang-alang. Fauna yang bisa dijumpai di sini adalah rusa, babi hutan, landak, kera dengan ekor panjang, burung sri gunting, lutung dan gajah serta kancil.
Obyek wisata yang ada di sini tidak hanya Tahura itu sendiri namun ada berbagai macam obyek wisata yang menarik lainnya. Obyek wisata yang ada di dalam Tahura Pocut Meurah Intan adalah sebagai berikut ini:
  • Air terjun air panas.
  • Kawah belerang.
  • Tebing batu bersusun.
  • Lantai gunung berbatu.
  • Gunung gajah.
  • Batu monyet.
  • Bendungan peninggalan Belanda dan lain sebagainya.
6. Gunung Seulawah Inong

Tidak hanya Gunung Seulawah Agam saja yang menjadi gunung berapi yang ada di sana, namun Gunung Seulawah Inong pun menjadi daya tarik wisata yang ada di Aceh.
Gunung ini menjadi tempat yang bersejarah bagi Aceh hal itu dikarenakan Gunung Seulawah Inong adalah tempat yang dijadikan untuk pusat melakukan latihan bagi kaum inong Aceh untuk bisa melawan penjajah Belanda kala itu. Di wilayah Gunung Seulawah Inong ini ada kekuatan perang gerilya yang dilakukan oleh laskar wanita Aceh nan gagah berani.
Gunung ini bisa menjadi tujuan wisata bagi wisatawan yang menyukai kegiatan hiking. Ada beberapa titik jalur pendakian yang bisa ditempuh. Titik pendakian yang paling familiar adalah Taman Nasional.
Pendaki bisa mendaki gunung dengan ketinggian 800 meter ini dengan waktu tempuh setengah jam agar bisa mencapai puncak dari gunung ini. Anda tidak akan pernah menyesal ketika berada di puncak gunung ini dikarenakan anda akan melihat pemandangan yang luar biasa. Ada hutan tropis nan hijau dan didominasi oleh pepohonan yang tinggi.
7. Gunung Seulawah Agam
Gunung Seulawah Agam merupakan tempat wisata berupa gunung berapi. Ketika mengunjungi lokasi wisata ini akan ada dua buah obyek wisata yang bisa terlihat, selain Gunung Seulawah Agam itu sendiri ada juga Gunung Inong. Gunung Seulawah Agam masih aktif sampai saat ini. Lokasi gunung ini ada di Kecamatan Seulimeum Kabupaten Aceh Besar.
Bagi wisatawan yang suka dengan kegiatan hiking, mendaki gunung dengan tinggi 1800 meter ini bisa dijadikan sebagai aktivitas yang menarik. Selain itu pengunjung bisa melihat Kawah Heutsz yaitu kawah dari gunung berapi tersebut. Suhu saat berada di gunung ini 18 sampai dengan 21 derajat celcius.
Untuk mendaki di gunung ini tidak terlalu sulit. Tantangan yang bisa didapatkan dari gunung ini adalah pengunjung bisa mendaki gunung dengan kemiringan 70 derajat dan kemiringan itu memiliki jarak tempuh 500 meter.
Setelah melalui kemiringan 70 derajat itu pendaki akan melalui kemiringan sekitar 50 derajat. Kemiringan 50 derajat itu cukup landai sehingga akan lebih mudah untuk dilalui. Pendaki akan betah berlama-lama ada di gunung ini dikarenakan udaranya yang masih sejuk dan juga bersih. Di sepanjang jalur pendakian pengunjung akan melihat berbagai jenis jenis flora dan fauna. Yang bisa anda jumpai adalah harimau, beruang, rusa, babi hutan, landak dan juga gajah. Untuk floranya yang bisa dijumpai adalah pohon meranti, pohon cemara, pohon urip, pohon deraim dan juga pohon beramah.
8. Air Terjun Kuta Malaka
Aceh memiliki banyak sekali tempat wisata berupa air terjun. Selain Air Terjun Suhom ada wisata air terjun lainnya yang bisa anda kunjungi. Salah satunya adalah Air Terjun Kota Malaka.
Lokasi Air Terjun Kota Malaka ini ada di Desa Samahani. Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar. Jika ditempuh dari kota Banda Aceh wisatawan hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk bisa mencapai Desa Samahani. Meski begitu, wisatawan yang ingin pergi ke air terjun ini membutuhkan waktu beberapa jam dikarenakan letaknya di bukit nan tinggi.
Ketinggian dari air terjun ini sekitar 600 mdpl dan juga bertingkat. Tingkatan tinggi dari air terjun ini bisa mencapai 17 tingkat pada ketinggian yang berbeda-beda. Agar bisa sampai ke lokasi ini, pengunjung harus menempuh medan yang terjal dan harus ekstra hati-hati dalam mendaki bukit dimana air terjun ini berada.
9. Pantai Lhoknga
Aceh memang terkenal dengan wisata pantainya yang indah. Salah satu pantai yang bisa dijadikan destinasi tempat wisata ketika berada di Aceh adalah Pantai Lhoknga. Dari kota Banda Aceh memiliki jarak 20 km. Yang menarik di lokasi ini adalah pantainya yang berwana biru dan berwarna hijau toska.
Wisatawan yang datang ke sini bisa melakukan kegiatan bersantai di bawah pohon atau melakukan voli pantai. Pasir yang ada di pantai ini tergolong landai sehingga kegiatan apapun bisa dilakukan di sini. Bagi yang suka berjemur, berjemur pun bisa dilakukan di sini.
Pengunjung yang memiliki hobi berselancar bisa melakukan selancar di pantai ini. Hal itu dikarenakan Pantai Lhoknga termasuk dalam pantai yang memiliki ombak besar. Ketinggian ombak yang ada di pantai ini sekitar 1,5 meter sampai dengan 2 meter. Saat sore hari datang jangan segera beranjak dari tempat ini, anda masih bisa melihat pemandangan Pantai Lhoknga yang indah. Ada sunset yang indah dan bisa dilihat di pantai ini. Karena keindahan sunsetnya tidak jarang saat sore hari pantai ini selalu ramai oleh pengunjung.
10. Pulau Rubiah
Bagi yang sedang berbulan madu bisa mengunjungi lokasi wisata yang satu ini. Hal itu dikarenakan di pulau ini akan banyak keindahan yang ditawarkan. Pulau ini dikelilingi oleh laut yang jernih. Air lautnya yang jernih membuat pengunjung bisa betah berlama-lama ada di lokasi wisata ini. Bermain air pun dijadikan sebagai aktivitas yang menyenangkan di sini.
Letak Pulau Rubiah tepatnya ada di sebelah barat laut dari Pulau Weh. Nama pulau ini diambil dari nisan yang bertuliskan Rubiah di pulau ini sehingga namanya pun diberi nama Rubiah.
Selain hijau dan rindangnya pepohonan yang ada di sini, wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan bawah laut. Wisatawan bisa melihat aneka biota laut yang ada di laut tersbeut. Saat ini tercatat ada 14 atau 15 biota laut yang dilindungi di laut Pulau Rubiah.
Melihat air lautnya yang jernih membuat kita teringat dengan Pantai Tanjung Tinggi yang ada di Bangka Belitung. Hal itu dikarenakan sama-sama memiliki kejernihan air laut dan berbagai macam biota laut. Di laut Pulau Rubiah ini wisatawan bisa melakukan diving maupun snorkeling.
11. Air Terjun Suhom
Tempat wisata di Aceh selanjutnya, aceh ternyara juga memiliki banyak air terjun yang dijadikan sebagai tempat wisata, salah satunya adalah tempat wisata air terjun yang ada di Desa Suhom, Kecamatan Lhoong. Karena ada di Desa Suhom air terjun ini pun diberi nama Air Terjun Suhom.
Air terjun ini memiliki aliran air yang rendah dengan tinggi kurang dari 50 meter, meski begitu pengunjung yang datang ke sana tidak akan diperbolehkan untuk mendaki naik ke atas air terjun tersebut demi keselamatan pengunjung itu sendiri. Batu yang licin dan adanya lokasi pembangkit listrik dengan kekuatan tinggi membuat pengunjung tidak boleh naik ke atas lokasi air terjun.
Untuk menuju ke tempat wisata ini pengunjung harus melakukan usaha ekstra sebab diperlukan usaha dalam melewati jalan yang menanjak dan menurun. Di sepanjang perjalan menuju air terjun pengunjung akan melihat pegunungan bernama Paro dan Kulu. Saat berjalan mungkin anda akan menemukan sekelompok monyet yang berkeliaran, anda harus bersiap-siap menyiapkan perbekalan ekstra sebab monyet-monyet di sini akan meminta buah yang anda bawa dan makanan ringan yang ada di tangan maupun tas anda.
Indonesia memiliki banyak lokasi wisata berupa air terjun. Air terjun itu ada di beberapa wilayah Indonesia salah satunya ada di Aceh. 
12. Air Terjun Blang Kolam
Aceh juga memiliki tempat wisata berupa air terjun. Air terjun ini letaknya ada di Desa Sidomulyo Aceh bagian utara. Untuk menempuh lokasi wisata ini diperlukan waktu kurang lebih 30 menit (21 km) dari ibukota Aceh atau lebih tepatnya berada di kota Lhokseumawe.
Tempat wisata ini tidak boleh untuk anda lewatkan. Bagi yang sedang penat dengan rutinitas sehari-hari dan bosan dengan padatnya suasana perkotaan bisa mengunjungi tempat ini. Indahnya pemandangan, suara deru dari air tejun dan hijaunya pemandangan di sekitar air terjun membuat pikiran penat anda hilang. Walaupun anda harus menuruni sekitar 660 buah anak tangga untuk menuju ke lokasi air terjun, namun akan terbayarkan ketika anda menyaksikan keindahan alam dan udaranya yang masih bersih.
Ada dua aliran air terjun yang ada di sini, oleh sebab itu air terjun ini juga dijuluki dengan air terjun kembar. Tinggi dari air terjun ini sekitar 75 meter. Yang bisa wisatawan lakukan di sini adalah wisatawan bisa berenang di mata air bawah air terjun, bermain air, berendam atau hanya duduk bersantai di pinggir air terjun.
Keunikan dari tempat wisata ini adalah pengunjung bisa menikmati keindahan alam sekitar dengan cara berkemah. Namun bagi wisatawan yang ingin berkemah sebaiknya meminta izin terlebih dahulu kepada pengelola wisata dan juga membayar biaya sekitar 5 ribu per orangnya. Sedangkan untuk mobil biaya parkirnya 10 ribu rupiah.
13. Pelatihan Gajah Sare
Aceh memiliki populasi gajah yang cukup tinggi sehingga masyarakat Aceh memberikan gelar khusus untuk hewan gajah tersebut. Gelar yang diberikan masyarakat Aceh untuk gajah adalah Teungku Rayeuk.
Hewan gajah memiliki andil besar dalam sejarah Indonesia pasalnya pada saat Kerajaan Aceh dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda, Aceh memiliki sebanyak 40.000 ekor pasukan gajah terlatih untuk dikerahkan dalam melawan penjajah Belanda.
Namun berbeda halnya dengan saat ini, jika dulu gajah digunakan dalam kepentingan militer, gajah saat ini banyak digunakan untuk hal lainnya. Salah satu hal yang bisa dilakukan oleh gajah terlatih di Aceh adalah untuk mencegah gajah liar dan bisa membahayakan bagi keselamatan penduduk sekitar hutan.
Pelatihan Gajah Sare adalah pelatihan yang digunakan untuk melatih gajah liar agar menjadi terlatih. Letak dari tempat wisata ini ada di Kabupaten Aceh Besar. Gajah dilatih agar menjadi lebih penurut, tidak hanya itu saja gajah diajarkan berbagai macam aktivitas yang juga bisa dilakukan oleh manusia misalnya saja adalah bermain sepak bola. Daya tarik dari tempat wisata ini adalah pengunjung bisa mengelilingi sekitar lokasi pelatihan dengan menaiki gajah.
14. Rumah Cut Nyak Dien
Di Aceh banyak sekali pahlawan yang berjasa dalam melawan penjajah. Salah satu pahlawan yang berjasa dalam melawan penjajah adalah Cut Nyak Dien. Dahulu baik kaum pria maupun wanita berlomba-lomba untuk bisa mengusir penjajah dari daerahnya masing-masing. Sayangnya karena masih bersifat individualis dan kedaerahan, perlawanan terhadap penjajah belum membuahkan hasil.
Tempat wisata ini akan mengingatkan wisatawan terhadap perjuangan jasa para pahlawan dalam mewujudkan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Nilai positif yang bisa diambil jika berkunjung di tempat ini adalah rasa nasionalisme akan lebih besar.
Tempat wisata Rumah Cut Nyak Dien termasuk dalam tempat wisata bersejarah. Hal itu dikarenakan di rumah tersebutlah Cut Nyak Dien bersembunyi dari penjajah Belanda. Sayangnya rumah tersebut hanya replika karena rumah aslinya telah terbakar di tahun 1896. Ada bagian yang masih asli diantaranya adalah sumur tinggi dimana bibir sumur itu bisa sampai ke lantai dua Rumah Cut Nyak Dien. Meski hanya replika anda akan tetap menemukan nilai positif saat berada di tempat ini.
Lokasi wisata ini ada di Desa Lampisang, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar.

15. Tugu Nol Kilometer

Sabang dikenal memiliki pulau-pulau eksotis yang menawarkan keindahan pesona alam. Tak hanya itu, Sabang juga merupakan daerah paling ujung barat Indonesia, yang menjadi penanda batas wilayah negara. Di tempat ini dibangun sebuah monumen, sebagai simbol titik nol kilometer Indonesia, bangunan ini dikenal dengan Tugu Nol Kilometer.

Tak hanya sebagai penanda titik 0 kilometer Indonesia, Tugu Nol Kilometer juga seolah menjadi pemersatu Nusantara dari Sabang sampai Merauke. Tempat ini belakangan semakin diminati oleh wisatawan, tak hanya wisatawan lokal namun juga mancanegara. Dengan berkunjung ke tugu ini, setidaknya sebagai warga Indonesia kita pernah menjejakkan kaki di titik paling barat Indonesia.
Selama perjalanan menuju ke Tugu Nol Kilometer, wisatawan akan disuguhi dengan keindahan alam Pulau Weh berupa perbukitan hijau, serta deretan pantai-pantai nan eksotis. Tak jarang, dipinggir jalan akan dijumpai kawanan monyet-monyet bergelantungan, yang mengharapkan makanan dari para wisatawan. Pulau Weh memang masih alami, rimbunnya pepohonan hijau akan menemani disepanjang perjalanan wisatawan.
Tugu Nol Kilometer di Kota Sabang, diresmikan pada tanggal 9 September 1997 oleh wakil presiden yang ketika itu dijabat oleh Try Sutrisno. Sekitar dua minggu setelah diresmikan, tepatnya pada tanggal 24 September B.J. Habibie yang kala itu menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi menambahkan semacam prasasti yang menjelaskan tentang penetapan posisi geografis 0 kilometer Indonesia, yang pengukurannya dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi menggunakan Global Positioning System.
Seiring dengan berjalannya waktu, Tugu Nol Kilometer ini mengalami beberapa kali renovasi sehingga kini nampak semakin megah dan indah. Ditambahkan pula semacam tugu bertuliskan Kilometer 0 Indonesia, yang bisa dilihat pada halaman depan. Selain itu, juga dibuat taman serta dilakukan penyempurnaan pada beberapa bagian tugu.
Tugu ini memiliki ketinggian bangunan sekitar 22,5 meter, namun menurut prasasti yang ada di tugu ketinggian bangunan mencapai 43,6 meter dari atas permukaan laut. Sedangkan desain dari tugu sendiri memiliki beberapa filosofi, seperti empat pilar yang menjadi penyangga merupakan simbol batas-batas negara yaitu Sabang sampai Merauke dan Miangas sampai Pulau Rote.
Sedangkan lingkaran besar yang ada di Tugu Nol Kilometer merupakan analogi dari angka 0. Ditemukan pula senjata rencong di tugu, yang menjadi simbol bahwa Aceh juga turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Selain itu, juga terdapat ornamen berbentuk segi delapan yang menggambarkan landasan ajaran Islam, kebudayaan Aceh dan Nusantara dalam lingkup yang luas sesuai 8 penjuru mata angin.
Ketika berkunjung ke Tugu Nol Kilometer Kota Sabang, wisatawan kini juga bisa naik keatas karena telah dibangun tangga dibadan tugu. Saat berada diatas tugu, wisatawan bisa melihat pemandangan alam Pulau Weh yang menyajikan hamparan lautan luas, serta perbukitan hijau.
Itulah 15 destinasi wisata di Aceh yang wajib anda kunjungi jika anda sedang berada ke Aceh.
Sumber:
www.google.co.id

No comments:

Post a Comment